bisnis internet
bisnis online

Image Widget

Image Widget

PUSKESMAS SIDAMULIH

Separat existentie 2010 Unee MYT por scientie, musica, sport etc, litot Europa usa li sam Vocabular Lingues, differe solmen in li grammatica, li pronunciation. Delete this widget in Dashboard and add yours. This is just an example. Read More

Cari Blog Ini

PERAWATAN PASIEN INFLUENZA A H1N1/FLU BARU H1N1 (Strain Mexico) DI RUMAH ATAU BILAMANA TERJADI WABAH ATAU PANDEMI

Rabu, 18 Agustus 2010

Pasien dengan infeksi H1N1 yang dirawat di rumah harus:
1. Mendiskusikan kondisi khusus anggota keluarga yang sedang hamil, diabetes, berpenyakit jantung, asma, emfisema, imunokompromais, kepada petugas kesehatan
2. Memeriksakan kesehatan ke dokter, apakah mereka memerlukan pengobatan antivirus
3. Tetap di rumah selama 7 hari setelah gejala muncul atau hingga bebas gejala selama 24 jam, atau bila tidak, cari pertolongan medik.
4. Cukup istirahat
5. Minum air putih, atau air mineral untuk mencegah dehidrasi
6. Menutup mulut dan hidung saat bersin dan batuk. Sering bersihkan tangan dengan sabun dan air atau alcohol-scrub, terutama setelah bersin/batuk
7. Menggunakan masker saat berbagi ruangan dengan anggota keluarga lain di rumah, untuk mencegah perluasan virus ke penghuni rumah lainnya. Hal ini sangat penting, karena penghuni rumah adalah yang paling berisiko untuk tertular
8. Menghindari kontak dekat dengan orang lain, jangan bersekolah/bekerja dahulu saat sakit
9. Bersiaga bilamana ditemukan tanda bahaya (terlampir di bawah) yang merupakan indikasi diperlukannya bantuan medis.


Pengobatan untuk mengurangi gejala Flu
Selalu berkonsultasi ke dokter. Pada umumnya tidak diperlukan antiviral untuk menyembuhkan flu. Namun bagi individu yang memiliki resiko tinggi akibat komplikasi flu yang berat, atau bagi pasien flu berat yang perlu dirawat, antiviral diperlukan. Anda dapat berkonsultasi dengan dokter untuk memutuskan apakah anda memerlukan antiviral atau tidak.
Infeksi influenza dapat mengakibatkan atau terjadi bersamaan dengan infeksi bakteri. Sehingga beberapa orang juga memerlukan antibiotik. Penyakit yang parah atau berkepanjangan, atau penyakit yang mengalami perburukan setelah adanya perbaikan mungkin menandakan adanya suatu infeksi bakteri. Anda dapat berkonsultasi dengan dokter setempat apabila anda meengalami gejala serupa.
Jangan memberikan aspirin (asam asetilsalisilat) kepada anak atau remaja yang memiliki flu; hal ini dapat mengakibatkan penyakit yang jarang namun berbahaya yang dinamakan Reye’s syndrome. Untuk itu lakukan:

* Periksa label kandungan obat pada obat-obatan flu dan pilek untuk melihat apakah mengandung aspirin.
* Anak berusia 5 tahun atau lebih, dan remaja yang menderita flu dapat meminum obat tanpa aspirin, seperti asetaminofen dan ibuprofen untuk mengurangi gejala.
* Anak yang berusia <4 tahun tidak boleh minum obat-obatan yang dijual bebas tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.
* Pengobatan paling aman bagi anak yang berusia lebih muda dari 2 tahun yang menderita flu adalah menggunakan balon penyedot untuk membantu membersihkan lendir.
* Demam dan nyeri dapat diterapi dapat diobati dengan asetaminofen dan ibuprofen atau obat anti-inflamasi non-steroid.
* Penggunaan obat yang flu dan pilek yang dapat dibeli dengan bebas berdasarkan aturan yang tertulis di brosur dapat mengurangi beberapa gejala seperti batuk dan hidung mampet. Namun obat ini tidak dapat mengurangi tingkat infeksius seseorang.
* Periksa kandungan obat yang tertera pada label kemasan untuk melihat apakah obat sudah mengandung asetaminofen atau ibuprofen. Pasien dengan penyakit ginjal atau masalah pencernaan sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum minum obat anti-inflamasi non-steroid. Konsultasi dengan dokter disarankan apabila anda meminum obat yang dijual secara bebas atau obat yang diresepkan yang tidak berhubungan dengan flu.

Kapan saatnya ke Emergensi
Segera dapatkan penanganan Emergensi jika pasien di rumah:

* Mengalami kesulitan bernafas dan nyeri dada
* Terdapat kebiruan di daerah bibir/mulut
* Muntah-muntah dan sulit mengganti cairan
* Terdapat tanda-tanda dehidrasi seperti rasa pusing jika berdiri, tidak buang air kecil, tidak adanya air mata saat menangis pada bayi
* Kejang-kejang
* Terdapat penurunan kesadaran ditandai dengan respon yang minimal dan menjadi seperti kebingungan.

Tanda bahaya kegawatdaruratan
Bila anda menjadi sakit dan mendapat salah satu dari gejala bahaya berikut, cari pertolongan medis.
Pada anak, tanda bahaya kegawatdaruratan mencakup:
• Nafas cepat atau masalah pernafasan
• Kulit berwarna keabu-abuan
• Tidak mau minum dengan cukup
• Muntah persisten atau berat
• Tidak bangun atau tidak berinteraksi
• Menjadi sangat iritabel
• Gejala seperti flu membaik namun kembali demam dan batuk yang lebih parah.

Pada orang dewasa, tanda-tanda bahaya emergensi yang penting untuk diperhatikan meliputi:
• kesulitan bernafas dan nafas pendek
• rasa sakit atau tertekan di dada atau perut
• sakit kepala tiba-tiba
• bingung
• muntah-muntah terus menerus dan berat
• tanda-tanda menyerupai flu, perbaikan tetapi kembali dengan demam dan batuk berat

Langkah-langkah untuk mengurangi penyebaran Flu di rumah
• Menghindarkan pasien dari orang-orang di sekitarnya sebisa mungkin terutama individu yang rentan mengalami komplikasi jika terkena flu
• Mengingatkan pasien untuk senantiasa memakai penutup jika batuk, dan membersihkan tangannya dengan air dan sabun atau sering memakai alcohol-scrub setiap setelah batuk/bersin.
• Konsultasikan ke petugas kesehatan apabila penghuni rumah dengan kondisi khusus (terutama wanita hamil atau pasien penyakit kronis) yang kontak dengan pasien, membutuhkan antiviral profilaksis
• Jika anda termasuk individu yang berisiko tinggi, mudah terjadi komplikasi jika menderita influenza, anda harus berusaha menjauhi pasien (1,8 meter). Jika kontak dengan pasien tak terhindarkan, pertimbangkan untuk memakai masker atau respirator. Bayi tidak boleh diurus oleh anggota rumah pasien.

Penempatan Pasien
• Jagalah agar pasien menempati ruangan terpisah dari area umum yang digunakan oleh penghuni rumah yang lain (kamart tidur beserta kamar mandinya). Selalu menjaga pintu kamar tidur pasien tertutup.
• Terkecuali bertujuan mendapatkan perawatan medis, individu yang menderita influenza haruslah tinggal di rumah dan meminimalisir kontak dengan individu lain, termasuk menghindari perjalanan selama 7 hari sejaknya munculnya gejala atau sampai 24 jam bebas dari gejala, atau bahkan lebih lama. Anak terutama yang masih kecil sangat berpotensi untuk tertular dalam jangka waktu yang lebih lama.
• Jika pasien harus keluar rumah (untuk mendapat perawatan medis), harus memakai masker
• Pasien harus memakai masker jika mereka sedang berada di tempat umum.


Perlindungan Terhadap Orang Lain Di Dalam Rumah
• Pasien atau pasien yang sakit sebaiknya tidak mendapat pengunjung selain pengasuh, cukup komunikasi melalui telpon
• Jika memungkinkan, satu dewasa saja yang ada di dalam rumah untuk merawat orang sakit. Orang yang berisiko tinggi menderita penyakit berat dari flu sebaiknya tidak menjadi pengasuh.
• Jika anda termasuk ke dalam kelompok yang berisiko tinggi terhadap komplikasi dari influenza, sebaiknya anda menghindari kontak (1,8 meter) dengan anggota keluarga yang sedang menderita influenza. Jika tidak memungkinkan, pakailah masker jika tersedia
• Hindari wanita hamil yang merawat orang sakit.
• Hindari perawatan bayi atau anak kecil oleh orang sakit. Begitu juga dengan kelompok berisiko tinggi lainnya.
• Semua orang yang berada dalam rumah harus sering mencuci tangan dengan air dan sabun, atau dengan alcohol-scrub, termasuk setelah kontak dengan orang sakit, atau setelah berada di dalam kamar orang sakit tersebut atau menggunakan kamar mandinya.
• Gunakan tisu untuk mengeringkan tangan setelah mencuci tangan atau setiap anggota keluarga memiliki handuk masing-masing dengan warna yang berbeda.
• Jika memungkinkan, setiap ruangan yang dipakai bersama harus memiliki ventilasi yang baik
• Terapi antiviral dapat digunakan untuk mencegah flu, namun atas rekomendasi dokter

Jika Anda Adalah Pengasuh Anak yang Sedang Sakit
• Hindari kontak wajah dengan wajah
• Jika menggendong atau memeluk, tempatkan dagu mereka di bahu anda untuk menghindari anak tersebut batuk di muka anda.
• Bersihkan tangan dengan air dan sabun atau alcohol-scrub setiap kali menyentuh anak sakit maupun barang-barangnya.
• Konsultasi dengan dokter atau tenaga medis mengenai kebutuhan antiviral profilaksis
• Jika anda memiliki resiko tinggi menderita komplikasi influenza, jangan menjadi pengasuhnya.
• Jika anda termasuk ke dalam kelompok yang berisiko tinggi terhadap komplikasi dari influenza, hindari kontak (1,8 meter) dengan anggota keluarga yang sedang menderita influenza. Pilih seseorang yang tidak dalam resiko tinggi sebagai pengasuh utama. Jika kontak dengan pasien tidak bisa dihindari, pakailah masker
• Monitor diri anda sendiri dan anggota keluarga lainnya untuk gejala flu dan segera hubungi dokter terdekat jika muncul gejala.

Menggunakan Masker
• Hindari kontak dekat (minimal 1,8 meter) dengan orang sakit
• Jika anda harus kontak dekat dengan orang sakit (misalnya menggendong anak sakit), usahakan sesebentar mungkin dan gunakan masker sekali pakai.
• Sebuah respirator N95 yang sesuai pada wajah anda dapat menyaring partikel-partikel kecil yang masih mungkin dapat terhisap oleh masker, namun akan lebih sulit untuk bernafas melalui respirator N95 untuk jangka waktu yang panjang.
• Masker dan respirator N95 dapat dibeli di apotek/toko alat medis
• Gunakan respirator N95 jika anda menolong seorang yang sakit dengan terapi saluran nafas menggunakan nebulizer atau inhaler. Terapi saluran nafas harus digunakan dalam ruangan yang terpisah dari area umum rumah.
• Penggunaan masker dan respirator N95 harus segera dilepas dan dibuang di tempat sampah sehingga tidak mencemari yang lain.
• Hindari penggunaan kembali masker dan respirator N95. Jika menggunakan masker yang dapat dipakai berulant, harus dicuci dengan sabun cuci dan dikeringkan dengan pengering panas.
• Setelah anda melepas masker atau respirator N95, cuci tangan anda dengan sabun dan air atau alcohol-scrub

Pembersihan perabotan, pencucian pakaian dan pembuangan sampah
• Buang tisu dan barang-barang bekas yang telah digunakan oleh orang sakit ke tempat sampah. Cuci tangan anda setelah menyentuh tisu bekas dan sampah sejenisnya.
• Jaga agar permukaan tetap bersih (meja sebelah tempat tidur, permukaan kamar mandi dan mainan untuk anak) dengan mengelapnya menggunakan disinfektan sesuai label petunjuk produk.
• Kain, peralatan makan, dan piring kepunyaan pasien tidak perlu dibersihkan secara terpisah tetapi yang penting alat-alat tersebut jangan digunakan bersama tanpa mencucinya terlebih dahulu.
• Cuci kain (seperti seprai dan handuk) dengan menggunakan detergen rumah tangga dan keringkan dengan pengering berseting panas. Hindari “memeluk” kain cucian sebelum dicuci untuk mencegah kontaminasi ke diri anda. Cuci tangan anda dengan sabun dan air atau pembersih tangan berakohol setelah menangani cucian kotor.
• Peralatan makan harus dicuci baik dengan mesin pencuci piring atau dengan tangan menggunakan sabun dan air.

0 komentar:

Posting Komentar

 

java scrip