Leptospirosis merupakan salah satu infeksi yang dapat berkembang secara cepat dan menjadi suatu kejadian luar biasa dalam masalah kesehatan. Kejadian ini pernah terjadi di Asia, Amerika bagian tengah dan selatan, dan Amerika serikat. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri leptospirosis yang memberikan karakteristik penyakit yang tidak khas dan dapat bersifat ringan sampai berat.
ETIOLOGI
Leptospirosis merupakan organisme jenis spirochetes, yang berbentuk seperti spiral dan memiliki kati pada kedua ujungnya. Mahluk ini memiliki ukuran panjang 6-20 m dan lebar 0,1 m. Leptospirosis dapat ditemukan pada hampir 160 jenis mamalia. Pengerat terutama tikus merupakan reservoir utama walaupun binatang ternak merupakan tempat yang banyak terdapat mikroorganisma ini ( babi, sapi, kambing dan ayam).
Didalam tubuh mamalia (terutama tikus) leptospirosis dapat hidup di dalam tubulus ginjal selama bertahun-tahun, sehingga penularan yang paling utama adalah melalui air seni, walaupun penularan melalui daging atau darah binatang yang terinfeksi dapat terjadi. Penularan antar manusia jarang terjadi.
Setelah keluar melalui air seni, leptospirosis dapat bertahan selama bertahun-tahun di air, sehingga apabila terjadi banjir, akan menyebarkan mikroorganisma ini secara luas, dan terjadi infeksi yang menyebar dengan cepat. Dengan sifatnya ini angka insidensi terjadi pada musim semi dan musim gugur pada daerah dengan empat musim, atau pada musim hujan pada daerah tropis. Mereka yang beresiko terkena penyakit ini adalah pekerja pertanian, rumah jagal, dan memungkinkan juga pemain kano, arung jeram, perenang, ski air , dan olahraga lain yang berhubungan dengan air.
PATOGENESIS
Patogenesis dari leptospirosis belum sepenuhnya dapat dimengerti. Leptospirosis masuk ke dalam tubuh inang melalui kulit yang terluka atau melalui membran mukosa, terutama konjungtiva dan oro-nasofaring. Meminum air yang mengandung leptospirosis akan menyebabakan masuknya bakteri melalui mulut, dan esofagus. Setelah masuk kedalam tubuh mikroorganisme ini akan berkembang dan menyebar hampir ke seluruh tubuh. Akan didapatkan mikroorganisma tersebut dalam darah dan cairan otak setelah 4 hari infeksi. Seluruh jenis leptospirosis dapat merusak dinding pembuluh darah dan menyebabkan kerusakan dan keluarnya cairan protein atau darah ke kulit.
Peradangan dari pembuluh vena merupakan ciri khas utama dari penyakit ini. Tetapi peradangan ini tidak hanya terjadi pada kulit, apabila terjadi pada ginjal akan menyebabkan kerusakan ginjal dan mengganggu pembuangan racun dalam tubuh, pada hati akan menyebabkan kerusakan sel hati, pada sistem paru akan menyebabkan perdarahan dan peradangan, dan pada tulang akan menyebabkan kerusakan dan pengeroposan tulang.
Apabila antibodi tubuh sudah bekerja dengan baik, seluruh leptospirosis akan dihancurkan dari tubuh kecuali pada mata, tubulus ginjal dan otak, pada ketiga organ ini membutuhkan proses yang lebih lama, sehingga memungkinkan untuk menyebabkan kerusakan mata, dan infeksi pada lapisan otak.
MANIFESTASI KLINIK
Manifestasi klinis leptospirosis bervariasi dari ringan sampai berat. Masa inkubasi berkisar 1 – 2 minggu (2-20 hari)
Anicteric Leptospirosis
Merupakan bentuk klinis yang ringan dengan gambaran seperti influenza, demam, sakit kepala hebat, mual, muntah dan nyeri otot. Nyeri toto terutama pada betis, punggung dan perut. Bentukan lain dapat berupa batuk dan nyeri tenggorokan.
Bentukan lain yang cukup sering adalah adanya demam disertai kekaburan dari konjungtiva. Bentukan yang jarang seperti pembesaran kgb, ruam pada kulit, pembesaran hati dan lien. Pada umumnya gejala akan hilang dalam 1 minggu.
Leptospirosis Berat (Weil’s syndrome)
Merupakan bentuk berat dari leptospirosis dengan karakteristik badan menjadi kuning, gangguan fungsi ginjal, perdarahan dari lubang hidung. Mortalitas terjadi berkisar 5 – 15%. Gangguan organ terjadi setelah 4 – 9 hari pasca infeksi.
Berat ringannya kuning pada tubuh tidak sesuai dengan derajat kerusakan pada hati. Kerusakan pada ginjal yang berat dapat mengakibatkan penurunan dari perfusi ginjal dan menimbulkan pengeluaran air seni yang sedikit bahkan tidak ada.
Kerusakan pada paru-paru menyebabkan gangguan seperti batuk, sesak, nyeri dada, dan bahkan batuk berdarah. Perdarahan sering tampak pada Weil’s syndrome seperti perdarahan hidung, dan kulit. Pada kondisi berat dapat ditemukan kerusakan pada otot gerak, jantung yang selanjutnya menyebabkan gangguan fungsi jantung dan kematian.
LABORATORIUM
Dari sedimen urin dapat ditemukan sel-sel darah dan adanya protein. Leukosit dalam darh bervariasi antara 3000 – 26000/l. peningkatan kadar enzim hati dan juga bilirubin. Pada pemeriksaan cairan otak dapat ditemukan peningkatan sel darah putih yang menandakan adanya infeksi pada jaringan otak.
DIAGNOSIS
Diagnosis ditegakkan dengan mengisolasi mikroorganisme dari pasien atau dengan adanya peningkatan titer antibodi (MAT atau ELISA). Leptospirosis dapat di isolasikan dari darah atau cairan otak selama 10 hari setelah infeksi atau dari air seni setelah 1 minggu.
TERAPI
Pada kasus yang berat diperlukan pemberian antibiotik per pembuluh darah dengan menggunakan penicillin G, amoxicillin, ampicillin, atau eritromycin. Pada kasus yang lebih ringan dapat diberikan tetracyclin, doxyciclin
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar